Sampai suatu ketika, dia bertanya kepada orang tuanya, "Ayah...ibu... kenapa ayah dan ibu selalumengucapkan cinta kepadaku..?" tanya anak itu. Lalu kedua orang tuanya menjawab dengan nada yang lembut dan penuh kasih sayang kepada abak itu, "Itu karena kami sangat mencintaimu nak." Kemudian dia bertanya kembali, "Lalu arti kata Cinta itu apa ayah dan ibu?" dijawab lagi oleh orang tuanya dengan lembut dan penuh kasih sayang, "Nak suatu saat engkau akan menemukan makna cinta yang sesungguhnya saat engkau telah dewasa nanti." dan pembicaraanpun berakhir karena si anak tersebut mulai terlelap di keheningan malam.
Keesokan harinya dia pergi bermain bersama teman-temanya. karena penasaran akan kata Cinta, diapun bertanya kepada teman temanya, "Hey kawan ada yang tahu tidak Cinta itu apa...?" Tanyanya kepada teman-temanya dan sebagin besar baru mendengar kata2 itu dan sebagian pernah mendengar tetapi tidak tahu apa artinya. Dia bingung sekaligis penasaran. dala hatinya dia berkata, "Sebenarnya Cinta itu apa sih? Koq sampai-sampai temen-temanku tidak ada yang tahu." Gumannya dalam hati. Tetapi anak itu tidak putus asa, karena dorongan oleh perasaan dan rasa ingin tahu seorang anak kecil yang besar, akhirnya dia pergi meninggalkan teman-temannya dan menuju ke salah satu rumah seorang kakek bijak didesa itu.
“Hey nak apa kabar? Lama tidak kesini.” Sambut kakek tersebut penuh hangat karna dulu sang anak sering kerumah kakek tersebut bersama kedua orang tuanya. “Koq sendirian? Mana bapak dan ibumu?” Tanya kakek, “Tidak ikut kek mereka” jawab anak itu, “Ooo…lalu ada apa kerumah kakek sendirian?” Tanya sang kakek, “Aku hanya ingin Tanya sesuatu ke kakek” jawab sang anak, “Tanya apa nak?” Tanya sang kakek kembali "Cinta.....??? Apa sih artinya......?" Tanya anak tersebut kepada sang kakek tersebut. Kemudian sang kakepun mengatakan "Cinta itu Tak ternilai dan hanya sedikit orang yang mengerti makna dari sebuah CINTA." Anak itu bertanya lagi, "Lalu kenapa koq ada kata2 yang sulit dipahami seperti itu?" Dengan senyum kakek itu menjawab, "Nak jika Tuhan tidak menciptakan Cinta, lalu buat apa manusia tercipta?" Dengan bingung dia bertanya kembali, ”Maksud kakek..???” sekali lagi dengan senyum yang lebar sang kakek menjawab, “Coba engkau lihat kembali ke rumahmu, kepada orang tua yang membesarkanmu, disitu engkau akan merasakan cinta, saat engkau remaja nanti engkau akan merasakan cinta kepada lawan jenismu, saat dewasa nanti enkaupun akan merasakan cinta kepada keluarga dan anakmu sama seperti saat ini kedua orang tuamu yang menyayangi dirimu, saat engkau dihadapkan kepada kesulitan engkau akan merasakan cinta saat engkau bersujud utuk meminta pertolongan kepada TUHAN,bahkan sampai ajal menjemputmu kelak engkau akan merasakan CINTA.” Kemudian pembicaraan mereka selesai dan sang anakpun meninggalkan sang kakek karna telah merasa menemukan jawaban atas pertanyaanya.
Hari–haripun berlalu, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun sang anak yang dulunya masih seorang anak kecil mulailah dia menuju ke remaja. Dia mulai merasakan indahnya cinta kepada lawan jenisnya bahkan diapun mulai merasakan pahit dan sakit yang ditimbulkan oleh CINTA. Saat menuju ke dewasa dia mulai merasakan cinta kepada keluarganya saat dia harus bekerja dan menjaga kelurganya yaitu anak dan istrinya. Saat dia dalam kesulitan atau merenungi segala perbuatanya dia mulai merasakan cinta saat dia bersujud berdoa dan menyembah kepada TUHAN. Dan disaat ajalnya sudah dekat diapun meraskan adanya cinta disekitarnya. “Memang benar, ternyata CINTA adalah sesuatu yang tak dapat kita ukur, CINTA adalah sesuatu yang tek ternilai harganya. Bila seseorang diciptakan tanpa adanya CINTA maka akan jadi apa dia nantinya? Mungkin dia akan seperti mayat hidup yang tidak mempunyai tujuan hidup di dunia ini.” Gumannya dalam hati. Dengan senyum yang lebar dan penuh keIKHLASan diapun meninggalakn dunia yang penuh dengan cinta ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar